Marhaban ya Ramadhan
Apakah berserah dan tawakkal adalah sebuah kelemahan ? temukan jawabannya di artikel ini
Pada saat pandemic covid 9 banyak orang yang jatuh dalam berusaha…salah satu teman saya yang bercerita tentang kejatuhan usahanya saat pandemic………usaha yang bertahun tahun dibangun ….jatuh dalam semalam dan membuat nya depresi….setelah usaha rental mobilnya hancur selama berbulan-bulan badannya menggigil dan sulit tidur……….mentalnya terguncang dan tidak bisa menerima kenyataan yang ada ……dia adalah seorang atheist ( orang yang tidak percaya adanya tuhan ) ….…………..tidak ada tempat berdoa dan berserah dan menyerahkan semuanya kepada kemampuan diri pribadi
Lalu… apa sih rasanya bertuhan dan beragama
Apa yang kupikirkan saat mendengar ini adalah ….oh my gosh ternyata berserah dan menerima takdir….tidur yang nyenyak karena menerima keadaan dan indahnya beribadah dengan percaya kepada Allah SWT adalah sebuah kenikmatan yang tidak setiap orang mendapatkan…….konsep berserah dalam islam ….berdoa dan berserah dalam setiap keadaan adalah sebuah kenikamatan yang tidak semua orang bisa merasakannya ………..ulama salaf melukiskan indahnya iman dengan ilustrasi berikut ;
‘Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di di dalam hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang (untuk merebutnya).
Manusia terdiri dari dua unsur jasmani dan rohani…………dan memiliki ketertarikan yang terhadap dunia juga potensi kepada kebaikan
Surat Asy-Syams Ayat 8
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
Artinya: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Maka Allah SWT yang maha tahu kebutuhan manusia untuk mensucikan jiwanya mensyariatkan ramdahan untuk mengurangi ketertarikan kepada jasad ( bumi dan segala isinya ) dengan Ramadhan yang disyariatkan kita berpuasa untuk mengurangi ketertarikan duniawi dengan lapar dan mengaktifkan potensi spritualitas manusia dengan merasakan lapar. Saat itulah jiwa jiwa manusia hidup dan sangat berpotensi lebih tertarik akhirat (spritualitas ) dibanding dunia
Al Quran Surat Asy-Syams ayat 9-10
"Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."
Marhaban ya Ramadahan selamat menikmati indahnya Ramadahan
Mohon Maaf Lahir dan Batin